Baca Tulisan Sebelumnya : Bahaya Makanan Olahan, dan Manfaat Cuka
SUSU merupakan produk yang banyak disebut Allah SWT. dalam Al Qur’an. Rasulullah SAW. pun meminum susu dan memilihnya saat peristiwa Isra’ Mi’raj.
Allah SWT. berfirman : “Perumpamaan Taman Surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya ……” (QS. Muhammad : 15).
Susu yang dimaksud bukanlah susu yang telah mengalami proses, seperti halnya susu-susu yang kita dapatkan sekarang. Susu yang bisa kita konsumsi bisa berasal dari hewan atau biji-bijian. Susu yang berasal dari hewan setidaknya disini diuraikan susu Sapi dan susu Kambing, berikut ini penjelasannya.
Baca Juga : Sering Mengantuk Habis Makan, Ini Penyebabnya
SUSU SAPI
Susu Sapi sejatinya merupakan susu yang dapat dikonsumsi manusia, sebagaimana petunjuk Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW. Namun, pengolahan dan proses pada susu Sapi menyebabkan susu tersebut mengalami banyak perubahan, salah satu proses tersebut adalah pasteurisasi.
Susu Sapi memang bergizi. Akan tetapi, gizinya akan tetap terjaga jika perawatan dan makanannya terjaga. Makanan Sapi yang baik untuk gizi susu Sapi adalah rumput alami, tanpa bahan kimia. Makanan Sapi yang tidak layak akan menurunkan kualitas gizi pada air susunya. Susu Sapi alami dihasilkan dari Sapi yang dirawat secara alami dan tanpa suntikan bahan kimia, baik suntikan untuk pertumbuhan, reproduksi, maupun untuk pengobatan.
Selain makanan Sapi, proses pengolahan susu Sapi pun berpengaruh pada gizi yang dikandungnya. Susu Sapi tidak boleh dipanaskan lebih dari 50 derajat celcius. Sementara itu, susu Sapi yang banyak beredar di pasaran saat ini kebanyakan telah melalui proses pasteurisasi. Pada proses pasteurisasi, susu Sapi dipanaskan hingga lebih dari 100 derajat celcius. Proses ini tentunya dapat merusak nilai gizi yang terkandung pada susu.
Proses pasteurisasi juga menjadikan susu Sapi sulit untuk dicerna. Proses tersebut malah menghilangkan vitamin dan enzim-enzim pada susu yang berguna untuk menguraikan lemak dan mengendalikan kolesterol (meskipun pada awalnya proses pasteurisasi bermaksud untuk mematikan bakteri dan kuman). Sumber : Andang Gunawan, Food Combining; Kombinasi Makanan Serasi (Gramedia Pustaka Utama, 2006)
Selain makanan Sapi dan proses pengolahan susu Sapi, gizi susu Sapi dipengaruhi juga oleh waktu.
Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah, susu Sapi yang baik adalah yang dihasilkan oleh Sapi yang baru melahirkan hingga 40 hari setelahnya.
Maka dari itu, untuk mendapatkan kandungan yang optimal, minumlah susu Sapi alami.
SUSU KAMBING
Susu Kambing memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan susu Sapi. Komposisi kimiawi airnya mendekati ASI. Dengan komposisi tersebut, menurut Dr Rini Damayanti Moeljanto, susu Kambing dapat diberikan kepada bayi yang berusia 1 tahun sebagai pengganti ASI. Bagi ibu yang bermasalah dalam menyusui bayinya, tentu ini sangat membantu. Susu Kambing dapat disajikan tanpa dimasak terlebih dahulu. Proses pemasakan pada susu Kambing justru berpotensi merusak beberapa elemen, terutama mineral atau fluorine yang berkhasiat sebagai antiseptik dan pelindung paru-paru.
Keunggulan lain dari susu Kambing:
1. Sifat antiseptik yang dimilikinya akan menekan perkembangan bakteri dalam tubuh,
2. Bersifat basa sehingga aman bagi tubuh,
3. Tekstur lemaknya yang lembut dan halus membuatnya mudah dicerna dibanding butiran lemak susu Sapi atau susu lainnya,
4. Karena adanya kandungan sodium, fluorine, kalsium dan fosfor di dalamnya, susu Kambing juga dapat menetralisasi asam lambung, menyembuhkan reaksi saat terjadi alergi pada kulit, saluran nafas, dan pencernaan. Asma, TBC, serta infeksi akut pada paru-paru juga dapat disembuhkan oleh susu Kambing. Sumber : Dr Rini Damayanti Moeljanto, Khasiat dan Manfaat Susu Kambing.
Sumber : Buku Jurus Sehat Rasulullah (JSR)
Karya : dr. Zaidul Akbar
Baca Tulisan Berikutnya : Ini Manfaat Susu Nabati