Masalah Kesehatan Kita Saat Ini
KISAH kesehatan kita cukup unik untuk dibahas. Banyak hal yang saya dapat di dalam keseharian, baik saat seminar, praktek, maupun workshop. Setiap saya bertanya kepada audiens, apakah mereka mengantuk selepas makan, hampir semuanya menjawab ‘iya’. Ada apa dengan mengantuk selepas makan?
Secara sederhana, saat tubuh kita membutuhkan energi, otak memberikan suatu sensasi lapar yang kemudian diteruskan untuk dieksekusi melalui makanan yang kita konsumsi. Artinya, saat itu tubuh kita kekurangan energi dan harus di supply dengan energi dari luar berupa makanan. Secara normal, berarti setelah energi masuk, apa yang harusnya kita rasakan? Tentu seharusnya kita merasa semakin berenergi. Akan tetapi, bagaimana kenyataannya? Kebanyakan dari kita justru sebaliknya. Kita justru merasa mengantuk setelah makan. Apa penyebabnya? Perut kita sudah tidak optimal dalam mengolah makanan yang masuk. Hal itu terjadi karena perut kita bermasalah.
Perut yang sudah bermasalah tidak bisa mencerna makanan dengan baik. Apa yang menyebabkan perut kita bermasalah? Penyebabnya, cara makan dan makanan yang salah.
Saat makanan dicerna oleh mulut kita, mereka bekerja keras luar biasa. Apalagi makanan itu jenisnya beragam : ada protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Lebih parah lagi jika ada dua makanan sejenis disatukan, misalnya ikan dan telur atau daging dan ikan.
Ibarat mesin yang sedang bekerja susah payah, kemudian diganggu oleh sekumpulan air yang datang, kira-kira mesinnya bagaimana? Jelas kalang kabut. Akhirnya, makanan itu jadi glue food atau makanan lengket dalam usus.
Ada bertanya kepada saya, “Kalau nggak minum, terus keselek gimana?”
Saya jawab, “Itu nasibmu, nak. Salahmu kenapa ggak ngunyah makanan dengan sempurna. Makanya, kunyahlah makanan dengan sempurna biar enzim-enzim keluar semua.”
Bahkan, Dr. Hiromi Shinya mengatakan bahwa mengunyah hingga 30 – 50 kali ternyata membuat kenyang lebih lama dan salah satu resep untuk diet. Kok, bisa? Dengan dikunyah lebih lama, otomatis makanan yang diolah mulut menjadi sempurna. Jadi, pengolahan makanan dalam perut kita nanti akan lebih optimal sehingga nutrisi-nutrisi makanan disalurkan secara perlahan-lahan dalam usus kita untuk diserap.
Beda halnya jika makanan hanya sebentar dikunyah, langsung ditelan, ditambah lagi minum air es. Makanan itu akan menjadi makanan fermentasi dan busuk dalam usus kita. Itulah yang menjadi sumber dari segala macam masalah dalam tubuh kita.
Tubuh yang sehat dimulai dari pencernaan atau perut yang sehat. Jika perut bermasalah, dipenuhi makanan tinggi gula, kurang serat, dan tercampur dengan bahan kimia sintetis, bisa dipastikan perut itu akan jadi rumah penyakit.
“Info Sehat”
Sehatnya tubuh kita bermula dari “living food” atau makanan-makanan alami, tinggi kandungan gizi, tumbuh di tanah bermineral tinggi, mendapat suplai matahari, tidak banyak mengalami pengolahan, dan tidak menggunakan bahan sintetis.
Dapat disimpulkan bahwa jika perut yang merupakan inti dari tubuh kita dalam keadaan baik, sebenarnya tidak akan ada masalah yang terjadi. Akan tetapi, jika perut kita bermasalah akibat kekurangan enzim atau hilangnya enzim dari perut kita, akan timbul berbagai masalah kesehatan.
Ada sekitar 3 ribu enzim dalam perut kita. Semuanya bekerja pagi, siang, dan malam. Semua enzim itu mengatur lebih dari 25 ribu jenis reaksi kimiawi enzim dalam tubuh kita. Jadi, kalau satu bermasalah, yang lainnya pun akan bermasalah karena tubuh kita adalah satu kesatuan.
Apa yang menyebabkan enzim kita bermasalah? Penyebabnya adalah sering dimasuki bahan-bahan “oplosan”. Setiap produk olahan yang menggunakan bahan kimia, berupa pengawet, penyedap, dan perisa sangat mengganggu enzim, termasuk obat-obatan kimia.
Sumber : Buku Jurus Sehat Rasulullah (JSR)
Karya : dr. Zaidul Akbar
Baca Tulisan Berikutnya : Bahaya Makanan Olahan, dan Manfaat Cuka